Pacaran setelah menikah itu jauh lebih degdeg seeeer ketimbang pacaran sebelum menikah. Saya sudah membuktikan makanya saya berani ngomong. Mungkin kalau pacaran sebelum menikah banyakkan jaimnya. Balik badan saja mesti pake koreografi. Takut ketahuan “minus”nya oleh pacar. Beda banget sama pacaran setelah menikah. Kentut ajah ga usah pake basmallah. Aromanya-yang seharusnya bikin pingsan– justru mendatangkan romansa tersendiri bagi pasangan. *wuuuuswuuuuuswuuuus*
Rumah tangga saya masih tergolong muda-belia-ranum-unyuunyu *halah*. Baru 3 tahun. Diibaratkan usia manusia, 3 tahun masih lucu-lucunya. Apalagi saya pacarannya setelah menikah. Sering terjadi gasak-gesek-gosok-gondok. Jadi masih banyak belajar, belajar dan belajar. Belajar memahami pasangan hidup kita, belajar memahami keluarga pasangan kita, belajar mengurusi anak, belajar mengontrol esmosi ketika anak rewel dan banyak lagi. Mau belajar tentang kehidupan? Menikahlah.
Seperti slogan blog ini every day is a wonderfull life, begitupun dengan rumah tangga saya. Setiap hari pasti ada kisah yang tertoreh. Baik itu kisah mengharukan, kisah yang bikin ngakak atau yang mbkin dongkol semua tumpah ruah ibarat gado-gado. Dan tentunya memorable. Seperti kisah yang akan kalian baca di bawah ini.
======================================================================
Pemeriksa keuangan akan masuk ke tempat kerja saya. Siap tidak siap selaku anggota yang bekerja di bidang keuangan mesti menyiapkan semua dokumentasi yang terkait di dalamnya. Kesesuaian rekening koran dengan Buku Kas Umum. Opname kas. Belum lagi mengecek pertanggung jawaban yang belum di tandatangani. SPM-SP2D belum terbit sementara uangnya sudah cair. Dan kesemuanya itu harus sinkron. Intinya bagian yang saya pegang yang paling penting ketika pemeriksa datang.
Dan saya membawa Ucupyo yang saat itu berusia 6 bulan. Menitipkannya ke tempat penitipan anak rasanya tidak etis. Masa saya menggadaikan Ucupyo demi pemeriksa keuangan? Gak! Walaupun atasan sudah mandang saya pake ekor mata yang paling sipit, saya kekeh mengikutsertakan Ucupyo dalam aksi kali ini. Toh pemeriksa tidak mungkin mengusir anak saya. Mereka-kan manusia dan pasti punya hati nurani.
Ditengah kesibukkan saya yang mengalahkan kesibukkan artis-artis bollywood, tuhan mengirimkan sosok malaikat berwujud Fid Aksara –Lelaki yang saya pacari tepat setelah ijab kabul terucap– dalam kesibukan saya saat itu. Entah datangnya dari mana (jelas lewat pintu doong) tiba-tiba dia sudah duduk manis menyuapi Ucupyo makan. Sebutir air menjatuhi pipi saya melewati mascara yang antipruuuuf.
Ucupyo saya percayakan ke papahnya dan saya berkutat menyelesaikan apa yang belum terselesaikan. Menyinkronkan semua dokumen penting. Bagian paling SAKRAL dalam dunia kerja saya telah terlewati dengan baik. Hanya ada beberapa nilai rupiah salah tulis sehingga salah didefinisikan. Tak terasa raja siang akan beristirahat dan digantikan oleh dewi malam. ucupyo dan papanya masih setia di kantor. Menemani saya bergulat dengan pekerjaan.
*******
Dalam keheningan malam saya menflashback kejadian siang tadi yang cukup heroik. Menerka-nerka angin apa yang membawa suami saya ke kantor tepat disaat Pemeriksa keuangan nongol tanpa ada aba-aba. Padahal dia jauh lebih sibuk dibanding saya.
Saya : “Yobo, kok tadi tiba-tiba nongol di ruangan?”
Suami : “ga tau juga, saya tidak fokus di kelas. Pikiran saya melayang di FKM. Jadi saya samperin saja kalian berdua”
Saya : “tingkyuuuh yobo, besok saya masakin bakso urat ya”
suami : “Ga usah repot2, beli ajah di warung sebelah”
saya : ” -_-”
Tulisan ini diikutsertakan dalam mini giveaway pengalaman yang menyentuh dalam rumah tangga
wkwkwk.. suaminya masih kapok sama masakan raya 😀
btw, aku masih penasaran sama bawa bayi ke kantor ini. emang diizinkan ya? trus bikin repot nggak?
iya iiih, mending dia masak sendiri ketimbang saya yg masakin,wkwkwkk..
kalo bcr masalah aturan, d kantorku ga ada aturan tertulis ataupun lisan ga bole bawa anak. Selagi anak tidak mengganggu pekerjaan ya silahkan di bawa. Tp zaman skg pengasuh anak suka aneh2, jd-nya mending jaga sendiri deh. Bawa ke kantor.
kalau anak masih bayii – 1 thn blm repot. Tapi kalau udah mulai jalan – lari- kayang? gggggrrrrr.. repotnya hanya dewa yg taau. Tapi kalau ada yg bisa ngalihin perhatian mereka siih mereka bs tenang main, kak. kayak kemaren aku bawa ucupyo ke kantor, hasilnya ya gak kerja. Soalnya ikut lari2an sm dia. Kalau lg banyak kerjaan aku titipin sama neneknya. Selesai kerjaan d bawa lg k kantor..
hmm gitu, ya. makasih infonya, raya 🙂
sama-sama kak 🙂
Ah saya juga tau rasanya pacaran abis ijab qobul wkwk..
hahahahha.. top maskotop kaan?
Jelas dong..
bwihihi boleh dong cerita asal muasal dulu menikah 😅, apa mlh udah ditulis ?
Udah d tulis dari zaman dahulu kala 😂,hahaha
okee tak scroll cari postingannya 😂😂
Silahkan mencari,masbroh. Kalau belum ketemu, silahkan minta petunjuk kepadaNya 😀 *kemudiandisiramnascarawaterproof*
Ikataan batiiiin,uwaaw romantisnya 😍
Semoga sehat selalu dedek 🌻
Sebenarnya tuhan yang MahaRomantis say. karena Dia tau sy sibuk dan ada kemungkinan anak saya jd sedikit di cueki jadinya Dia mengetuk pintu hati papahny anak saya. Dikasih alarm bahwa emaknya lagi sok sibuuuk,hihihihihi..
Aaaakk kalimatnya :”
Baca ini langsung bilang, “so sweeeeeeet…”
dan baper.. pengen juga.. haha
hahahhaa.. saya mendoakan dari jauh, Yu. Semoga disegerakan. Amin 😉
saya baru setahun menikah, dan saya setuju kalau setelah nikah itu lebih menentramkan jiwa mba hehehe walaupun saya masih banyak belajar juga kedepannya karena perjalanan masih jauh 😀
betul mbak. kita harus selalu belajar,belajar dan belajar. Yang nikahan 50 thn ajah sering cekcook, apalagi yg masih mudaa kayak kita2 ini mb 😀
benaarr.. haha berasa muda gitu deh jadinya 😀
eee cieeee,,,so sweet banget yobo nya ;-), bisa kontak batin gitu ya
itulah ajaibnya cinta *kemudiandiguyurair*
Co cweet deh bapake Ucup
Pada dasarnya watak laki2 berbeda sm perempuan kali ya? kalau perempuan-kaan bs blak2an menunjukkan romantismenya. tp klo cowok,beeeeeeeeeeeerrrrrrrr..
Emg bakso urat bikinanmu kenapa? Salah fokus.
Gpp siiih seharusnya. Tp suami saya semacam kapok ajah makan masakan sang maestro 😆😎
Jadi inget bayi mungilku . Makasih tulisan nya yang so sweet
Makasih kunjunganny,mas :).
so sweet belaaaeeee..
tapi kenapa itu Papanya Ucupyo nolak dimasakkan bakso urat?? hihihh, takut insiden lagi kah? *oupsss